Jumat, 11 Maret 2011

Sistem Informasi psikologi Tugas ke-2

TUGAS KE-2 SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Nama : Asriana Novi Saesa
NPM : 10507029
Kelas : 4 PA 05
DAMPAK SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI SECARA PSIKOLOGIS (SISTEM INFORMASI SDM)

Menurut Alisyahbana (1980), Teknologi telah dikenal oleh manusia sejak jutaan tahun yang lalu, karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri merupakan cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap perubahan yang diciptakan berupaya untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan dalam melakukan aktifitas. Terlebih dalam bidang teknologi, masyarakat kini sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh perubahan yang telah dihasilkan dalam perkembangan teknologi. Akan tetapi, meskipun pada mulanya diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat, namun di sisi lain juga dapat memungkinkan teknologi tersebut digunakan untuk hal-hal negatif.

Dampak Positif dan Negatif Sistem Informasi pada berbagai bidang :

1. Bidang Informasi dan Komunikasi

Ø Positif :
a) Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
b) Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
c) Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain

Ø Negatif :
a) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b) Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
c) Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d) Kecemasan teknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.

2. Bidang Sosial dan Budaya
 Positif :
a) Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
b) Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c) Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras

 Negatif :
a) Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
b) Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
c) Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

3. Bidang Pendidikan
 Positif :
a) Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain

 Negatif :
a) Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
b) Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

Berikut adalah contoh dampak negatif, terutama lebih mengarah pada teknologi informasi.
1. Information Anxiety
Banyaknya informasi yang diterima sering kali membuat kita kesulitan dalam memilah prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut. Bahkan tidak jarang orang percaya begitu saja terhadap informasi yang diterimanya, tanpa terlebih dahulu menyelidiki kebenaran dari informasi yang dia terima. Sebagai contoh banyaknya kasus penipuan dengan hadiah yang cukup menggiurkan, sehingga tidak jarang banyak yang terjebak oleh informasi tersebut.

2. DehumanizationHilangnya penghargaan atas nilai seseorang sebagai individu, digantikan dengan sederet angka identitas.

3. Health Issues
Stress yang ditimbulkan oleh penggunaan peralatan dan aplikasi berbasis teknologi informasi pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terutama pada ponsel, pengaruh radiasi layar monitor, masalah persendian akibat kesalahan penggunaan keyboard dan mouse, masalah ergonomis, dsb.

4. Lost of Privacy
Identitas digital yang dimiliki setiap orang membuat keberadaan orang tersebut selalu terdeteksi. Selain itu pemantauan CCTV secara kontinu akan mengganggu privasi dan kesehatan kita. Contoh : Di Inggris ada 4,2 juta CCTV. 1 juta diantaranya ada di London, secara rata-rata seorang warga London akan tertangkap di 300 CCTV per hari.

5. CookiesSemakin banyak informasi yang kita tampilkan dan share di internet, dengan atau tanpa kita sadari yang membuat peluang penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Contoh : Facebook, Twitter, Friendster.

6. Digital Gap
Semakin nyata adanya kesenjangan antara kelompok yang menguasai TI dengan kelompok yang tidak menguasai TI, baik dalam keseharian maupun dalam pekerjaan.

7. Possible Massive Unemployment
Implementasi TI secara besar-besaran dapat membawa dampak peningkatan jumlah pengurangan tenaga kerja, baik melalui PHK maupun menyempitnya peluang kerja bagi tenaga kerja yang tidak menguasai TI. Padahal belum tentu orang-orang yang tidak menguasai TI tidak memiliki kompetensi yang handal.

8. Impact of Globalization on Culture
Semakin menipisnya nilai-nilai budaya lokal akibat pengaruh globalisasi. Contohnya melalui internet, kita bisa mengunduh (download) lagu. Hanya saja, dari lagu yang diunduh tersebut, hampir tidak ada jenis lagu daerah. Sebagian besar adalah lagu-lagu modern dan bahkan lagu asing. Hal ini tentunya akibat dari perkembangan globalisasi, sehingga tidak jarang orang-orang (apalagi anak muda) menjadi malu jika masih melestarikan hal-hal kuno, seperti misalnya lagu daerah.

Aspek psikologis dalam perkembangan Organisasi berbasis Sistem Informasi

Psikologi didefinisikan sebagai kajian ilmiah tentang tingkah laku dalam proses mental organisasi. Aspek psikologi sebenarnya lebih mengarah kepada manusia sebagai pengguna sistem informasi yang ada.Berdasarkan analisa ICT Watch, maraknya aksi cyberfraud yang terjadi di warnet disebabkan karena tidak adanya kajian dan analisa dampak psikologis oleh para pemilik modal sebelum mendirikan suatu warnet di daerah tertentu. Internet mulai berkembang di Indonesia sejak masuknya PT Indo Internet, sebagai ISP komersial pertama, tahun 1994. Keyakinan bahwa warnet dapat menjadi sebuah solusi dalam menjembatani kesenjangan informasi sekaligus meningkatkan penetrasi Internet di Indonesia, sehingga bermunculan proposal pendirian warnet dengan varian nama yang beragam. Dari sekian banyak proposal tersebut, dan dari sekian banyak warnet yang telah berdiri, nyaris tidak ada yang memasukkan atau melakukan analisa dampak psikologis. Hal inilah yang menjadi salah satupenyebab pergesaran fungsi mulia warnet, yang pada awalnya ditujukan sebagai solusi dalam menjembatani kesenjangan informasi menjadi sarang bagi para pelaku cybercrime. Menurut analisa dari ICT Watch, kondisi ini terjadi karena kekosongan mengenai pembahasan social cost, yakni untuk mengadakan pelatihan atau pendidikan kepada masyarakat sekitar sebagai sebuah tanggung-jawab psikologis, sehingga Warnet sebenarnya bukan hanya berbicara mengenai margin keuntungan semata. Apa yang diungkapkan oleh ICT Watch tersebut merupakan satu bagian yang menunjukkan pentingnya perhatian auditor terhadap lingkungan audit berbasis sistem informasi. Sebenarnya perhatian terhadap aspek psikologis bukan hanya dalam lingkungan audit berbasis sistem informasi, namun juga dapat terjadi pada aspek lain selain aspek audit. Memang isu Audit Sistem Informasi merupakan isu yang tergolong cukup baru dalam konteks Indonesia. Penelitian lebih jauh sangat diperlukan dalam aspek ini, sebagai salah satu bagian yang dapat dilakukan dalam konteks perkembangan teknologi informasi.
2. PEMBAHASAN
Merupakan hal yang sudah menjadi wacana umum, jika karyawan yang berumur memiliki resistant to change yang lebih besar terhadap lingkungan berbasis information system. Menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar Psikologi Roger Morrell, orang yang sudah berumur punya tingkat kesulitan lebih tinggi untuk menyeleksi informasi yang masuk, mana yang penting dan mana yang kurang penting, dibandingkan dengan orang-orang yang lebih muda umurnya. Seiring dnegan penambahan umur pada manusia, diikuti dengan penurunan kapasitas ingatan, hal ini menyebabkan, penerimaan informasi yang terlalu banyak akan mempengaruhi kemampuan para lanjut usia memproses informasi yang penting. Penelitian yang dilakukan oleh Roger Morrell tersebut merupakan salah satu aspek Psikologis yang harus diperhatikan oleh organisasi terutama Auditor. Pemahaman terhadap aspek Psikologis ini merupakan hal yang sangat jarang sekali dibahas dalam ruang lingkup Audit, namun pemahaman terhadap aspek psikologis akan memudahkan auditor dalam melakukan penugasan audit dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi dan juga sebagai dasar dalam memberikan rekomendasi yang lebih tepat. Aspek Psikologis dalam hal ini dibagi menjadi dua, yakni aspek error dan aspek fraud.
2.1. Aspek Error dalam konteks Psikologi perkembangan Organisasi berbasis Information Systems
Aspek error merupakan isu resiko yang terdapat dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi yang disebabkan oleh ketidaksengajaan. Beberapa point yang harus diperhatikan oleh Auditor dalam aspek error dalam lingkungan berbasis Audit Sistem
Informasi:
• Lack of Information. Kekurangan informasi yang diterima oleh user mengenai aplikasi atau teknologi informasi (IT) yang dimiliki oleh organisasi akan menyebabkan user kekurangan pengetahuan maupun kemampuan dalam menggunakan aplikasi yang diimplementasikanoleh organisasi. Hal ini akan menyebabkan user seringkali melakukan error dalammengoperasikan aplikasi yang ada, sehingga data yang diolah dapat berisiko tinggi, dengan tingkat kesalahan yang cukup besar.
• Too much jargon. Selain kekurangan informasi, jargon atau istilah yang terlalu beragam dalam aplikasi akan membuat user bingung dalam mengoperasikan aplikasi yang ada. Hal ini terutama terjadi pada karyawan yang sudah berumur, sehingga tingkat kompleksitas dari
istilah yang digunakan dapat mempengaruhi resiko tingkat error yang terjadi.
• Technophobia. Pengalaman yang buruk terhadap teknologi informasi (IT) dapat menjadi trauma tersendiri bagi seseorang atau karyawan. Dampak yang paling buruk dapat menyebabkan seseorang atau karyawan menjadi technophobia. Kesalahan penanganan terhadap technophobiadapat menyebabkan kerugian bagi individukaryawan maupun kerugian besar bagi organisasi bisnis dalam bentuk kesalahan – kesalahan maupun kehancuran data yang dimiliki oleh organisasi bisnis.
REFERENSI
http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/05/02/sistem-informasi-sumber-daya-manusia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://dewin221106.blogspot.com/2010/05/dampak-negatif-sistem-informasi.html
http://kaltarabloggers.aimoo.com/Category/Topic-1-1221860.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_sumber_daya_manusia
http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/01/22/karakter-sistem-informasi/
http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/01/23/komponen-sistem-informasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar